Selasa, 14 Desember 2010

GUNUNG BROMO MELETUS

Berita Terkini keadaan kondisi Gunung Bromo, Sebelumnya Berita Tentang Gunung Bromo Awas, dimana statusnya dari siaga di tingkatkan menjadi Awas, pada Selasa (23/11/2010) sore sejak pukul 16.30.
Gunung Bromo yang belakangan ini aktivitasnya meninggi akhirnya mengeluarkan abu. Sekira pukul 17.00 WIB tadi, terjadi letusan kecil di gunung tereksotik di Pulau Jawa ini.
“Letutas kecil terjadi tadi sore. Saat ini erupsi yang keluar berupa abu,” ujar petugas Pos Pantau Bromo, Ahmad Subhan, saat dikonfirmasi okezone, Jumat (26/11/2010).
Subhan menambahkan, saat ini aktivitas Gunung Bromo semakin meninggi, terlebih sejak siang tadi Bromo diguncang gempa vulkanik sebanyak 12 kali.
“Tremor terkecil tiga millimeter dan terbesar hingga 12 milimeter. Namun, radius aman tetap tiga kilometer. Kami masih terus memantau aktivitas Bromo,” tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apakah ada evakuasi kepada warga atau tidak. Beredar kabar, pemerintah setempat saat ini masih menggelar pertemuan untuk membahas aktivitas Gunung Bromo.
Meski sama-sama gunung berapi, namun Bromo memiliki karekter berbeda dengan Gunung Merapi. Putu Artama, peneliti dari Pusat Kebumian dan Bencana Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) sempat menyatakan, saat meletus Gunung Bromo tidak sama dengan Merapi.
"Karakteristik Gunung Bromo merupkan low volcanic, tidak seperti Merapi yang high volcanic. Jika terjadi letusan, material yang dimuntahkan Bromo berupa pasir dan abu," terang Putu.

foto Gunung Bromo Meletus
Bromo pernah meletus pada 1974. Letusan itu merupakan terdahsyat sepanjang sejarah Gunung Bromo, yakni radius 6-10 kilometer. Namun warga sekitar hanya menggunakan tudung untuk melindungi dari hujan abu. Jangan heran jika di sekitar Gunung Bromo ada lautan pasir. Pasir-pasir itulah hasil muntahan material gunung Bromo.
Dia menjelaskan, jika di Gunung Merapi ada awan panas atau wedhus gembel, Gunung Bromo yang bahaya adalah asap yang berwarna kekuning-kuningan yang berasal dari belerang. Sebab, asap ini dapat mengganggu pernapasan. sumber okezone

POHON NATAL RAKSASA DARI PERMEN

 Inilah pohon natal raksasa yang terbuat dari susunan puluhan ribu permen. Melalui pohon natal kembang gula ini, pengelola sebuah pusat perbelanjaan di kota Surabaya berharap perayaan natal tahun ini kota Surabaya menjadi kota yang manis layaknya permen.

Pohon natal ini tingginya mencapai 20 meter, dan di balut 50 ribu butir permen. Dan tegak berdiri di ruang ballroom, sehingga otomatis menjadi perhatian para pengunjung mall. Selfi, salah satu pengunjung, mengaku terkesan karena baru pertama kali melihat pohon natal setinggi 20 meter. Dirinya tidak menyangka jika ide kreatif, yakni, permen dapat dijadikan sebagai pohon natal.

Pembuatan pohon natal raksasa ini membutuhkan waktu selama satu bulan, dan melibatkan ibu PKK dari wilayah Surabaya. Rencananya tepat pada hari raya Natal, ribuan permen ini akan dijual, dan uangnya akan disumbangkan ke panti asuhan.

Pohon natal setinggi 20 meter, di balut 500 ribu permen, akan dipajang hingga bulan January tahun depan. 

SELAMA BURON BERJUALAN KORAN


E-mail   Email Berita
Cetak  Print Berita
PDF  PDF Berita
METRO – Jajaran Satreskrim Polresta Metro berhasil mengungkap keberadaan Dendi Irawan alias Dedi (21), warga Kampung Sawah, Kelurahan Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat. Kemarin sekitar pukul 08.00 WIB, Dedi ditangkap di Pasar Metro. Dedi diduga pelaku pencurian dengan kekerasaan. ’’Untuk menghindari kejaran polisi, saya berjualan koran di Bandarlampung,” aku Dedi di hadapan polisi.
Dedi bersama Agus Tani yang kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Metro mencuri telepon seluler merek Nokia tipe 3500 milik Dwi Suryadi, pelajar SMK 1 Juni Metro, 3 November 2009. Untuk memuluskan aksinya, mereka sempat mencekek korban.
    Sebelumnya, Selasa (26/10), jajaran Satreskrim Polresta Metro menggerebek kediaman Erna, warga Kelurahan Yosorejo, Kecamatan Metro Timur, yang dijadikan tempat permainan judi leng. Sembilan orang ikut diamankan, yakni TS (49), SN (75), YG (26), SP (41), AS (31), SY (39), ER (25), SS (37), dan DA (23). Semuanya warga Metro. Polisi juga menyita empat set kartu remi dan uang tunai Rp512.000 sebagai barang bukti.
    ’’Penggerebekan tempat permainan judi leng itu menindaklanjuti informasi warga. Berdasarkan hasil penyelidikan, kesembilannya terbukti bermain judi leng,” terang Kasatreskrim Polresta Metro AKP S. Hasibuan mewakili Kapolresta AKBP M. Nurrohman kemarin.
    Dia melanjutkan, dari sembilan orang itu, satu di antaranya berinisial SN tidak ditahan karena berdasarkan keterangan Rumah Sakit Mardiwaluyo yang bersangkutan mengidap penyakit jantung. ’’SN menjadi tahanan kota. Artinya, dia dilarang ke luar kota. Mereka dijerat pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman empat sampai sepuluh tahun penjara,” terang Hasibuan.

warga berebut berkah gunungan



Tradisi awal bulan Suro selalu diwarnai kemeriahaan dengan beragam kegiatan. Seperti yang dilakukan kerabat keraton Ngayogyakarta Hadiningrat akhir pekan kemarin. Meski berada di Kabupaten Banyumas mereka tetap menggelar tradisi grebek Suro yang melibatkan ratusan warga setempat. Tradisi ini diakhiri dengan rebutan gunungan, yang berisi hasil bumi.
Kerabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang tinggal desa Kutasari Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas ini ikut merayakan tahun baru Islam dengan acara arak arakan tumpeng dan gunungan, Sabtu (11/12/10) siang.
Kirab dimulai dari halaman masjid desa setempat. Selain kerabat keraton, ikut pula ratusan warga setempat yang beriringan dengan membawa ternak ayam dan hasil bumi.
Di sepanjang perjalanan, sejumlah peserta kirab tampak menari-nari diiringi musik rebana. Setelah berjalan mengelilingi kampung, gunungan dan sejumlah sesaji lainnya dibawa ke lapangan desa. Di tempat inilah setelah didoakan, dua gunungan tersebut kemudian menjadi rebutan warga.
Warga saling berebut hasil bumi yang konon dipercaya bagi yang mendapatkannya bisa mendapat berkah. Mereka tak peduli meski harus berdesak desakan.
Menurut panitia, kirab gunungan ini merupakan tradisi leluhur, sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan, atas rejeki hasil pertanian maupun peternakan. Warga juga berharap agar desa mereka bisa terhindar dari bencana.

Ritual minta hujan dengan beragam pantangan

Ritual Minta Hujan dengan Beragam Pantangan


Ritual ini digelar warga Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Situbondo, diawali dengan menaiki lereng pegunungan desa setempat. Warga dari anak-anak hingga orang tua, tampak membawa aneka sesaji, yang nantinya akan dipersembahkan untuk arwah leluhur mereka.

Setibanya di sebuah gubuk yang konon diyakini warga setempat sebagai tempat peristirahatan raja Damar Wulan, ritual hodo pun langsung dimulai. Ritual ditandai dengan mengucapkan doa-doa pujian dalam bahasa Madura, sambil diiringi alunan gamelan, hingga suasana pun terasa sangat sakral.
 
Upacara hodo dipimpin oleh seorang sesepuh desa, dan jika diterjemahkan, syair yang diucapkan berarti bermohon kepada yang maha kuasa agar segera menurunkan hujan untuk kebutuhan hidup warga.

Uniknya, seluruh warga yang hadir dalam upacara ini dilarang memakai perhiasan dan pakaian baru. Jika pantangan tersebut dilanggar, wilayah tersebut justru akan tertimpa musibah. Ketika syair hodo masih dilantunkan, sebagian warga tampak turun mengitari gunung menuju sebuah sumber mata air. Mereka kemudian meletakkan sesaji yang sudah disiapkan.
 
Di tempat ini pula, warga kemudian menggelar ritual doa yang dipimpin seorang tokoh adat. Konon, sumber ini juga diyakini warga sebagai tempat mandi sekaligus tempat pertapaan Damar Wulan.
 
Ajaibnya, tidak berselang lama usai menggelar ritual doa, hujan pun langsung turun mengguyur wilayah tersebut. Meski harus basah kuyup menuruni lereng gunung, warga tampak sangat bergembira karena permohonannya langsung terkabul.