Selasa, 14 Desember 2010

Ritual minta hujan dengan beragam pantangan

Ritual Minta Hujan dengan Beragam Pantangan


Ritual ini digelar warga Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Situbondo, diawali dengan menaiki lereng pegunungan desa setempat. Warga dari anak-anak hingga orang tua, tampak membawa aneka sesaji, yang nantinya akan dipersembahkan untuk arwah leluhur mereka.

Setibanya di sebuah gubuk yang konon diyakini warga setempat sebagai tempat peristirahatan raja Damar Wulan, ritual hodo pun langsung dimulai. Ritual ditandai dengan mengucapkan doa-doa pujian dalam bahasa Madura, sambil diiringi alunan gamelan, hingga suasana pun terasa sangat sakral.
 
Upacara hodo dipimpin oleh seorang sesepuh desa, dan jika diterjemahkan, syair yang diucapkan berarti bermohon kepada yang maha kuasa agar segera menurunkan hujan untuk kebutuhan hidup warga.

Uniknya, seluruh warga yang hadir dalam upacara ini dilarang memakai perhiasan dan pakaian baru. Jika pantangan tersebut dilanggar, wilayah tersebut justru akan tertimpa musibah. Ketika syair hodo masih dilantunkan, sebagian warga tampak turun mengitari gunung menuju sebuah sumber mata air. Mereka kemudian meletakkan sesaji yang sudah disiapkan.
 
Di tempat ini pula, warga kemudian menggelar ritual doa yang dipimpin seorang tokoh adat. Konon, sumber ini juga diyakini warga sebagai tempat mandi sekaligus tempat pertapaan Damar Wulan.
 
Ajaibnya, tidak berselang lama usai menggelar ritual doa, hujan pun langsung turun mengguyur wilayah tersebut. Meski harus basah kuyup menuruni lereng gunung, warga tampak sangat bergembira karena permohonannya langsung terkabul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar